Berikut Ini Beberapa Tempat Wisata di Semarang Yang Akan Buka Dan Tetap Dengan Prokes Yang Ketat
Jakarta - Seiring dengan turunnya status PPKM di Kota Semarang ke Level 2, kini
membuat sejumlah tempat wisata di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut mulai
membuka diri untuk wisatawan. Hal ini bertujuan untuk kembali
menggeliatkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang sempat
tergempur, karena kemunculan varian delta di Indonesia.
Meskipun begitu, sejumlah tempat wisata yang kembali dibuka akan
menerapkan persyaratan dan protokol kesehatan lebih ketat untuk
pengunjung yang datang.
Mulai dari mewajibkan sertifikat vaksin yang
terlampir di dalam aplikasi PeduliLindungi hingga penerapan protokol
kesehatan 6M. Seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan
dengan sabun, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan
menghindari makan bersama.
Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk menutup seluruh tempat wisata di
area Pulau Jawa dan Bali selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4 di sana. Untuk menekan penyebaran varian
baru Covid-19, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf),
Sandiaga Uno menginstruksikan agar seluruh destinasi wisata dan sentra
ekonomi kreatif di Indonesia untuk ditutup sementara.
"Penanganan Covid-19 ini harus didukung secara totalitas. Jadi kita satu komando, sebagai kementerian yang membawahi 13 below sektor pariwisata dan 17 below sektor ekonomi kreatif, kami menginstruksikan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mematuhi PPKM Darurat, mulai 3-27 Juli ini,"ujar Menparekraf Sandiaga Uno, seperti dikutip dari siaran pers 'Menparekraf Dukung Penuh PPKM Darurat,
Instruksikan
Destinasi Wisata dan Sentra Ekonomi Kreatif Ditutup Sementara'. Kini, perlahan tapi pasti, sejumlah tempat wisata di Semarang sudah
dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang ketat. Berikut daftarnya.
1. Grand Maerakaca
Grand Maerakaca Semarang kembali menerima kunjungan wisatawan mulai 21
Agustus 2021 lalu. Pembukaan kembali tempat wisata ini tentunya
didampingi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Selama penerapan PPKM Level 2, Grand Maerakaca Semarang hanya menerima
pengunjung sebanyak 25 persen dari jumlah kapasitas sebelumnya, dengan
jam operasional yang dibuka mulai pukul 07.00 - 18.00 WIB.
Nantinya, wisatawan yang berkunjung wajib menunjukkan sertifikat vaksin yang terlampir pada aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, pengunjung juga wajib menerapkan protokol kesehatan 6M selama plesiran di kawasan wisata tersebut.
Grand Maerakaca atau Grand Maerokoco merupakan destinasi wisata yang
dijuluki sebagai Taman Mini Jawa tengah. Desain dan tata letak yang
disesuaikan layaknya kondisi geografis yang ada di Jawa Tengah membuat
kamu bisa memvisualisasikan berkeliling seluruh Jawa Tengah hanya dalam
satu hari.
Memiliki 35 anjungan yang merefleksikan kabupaten/kota di Jawa Tengah,
membuat Grand Maerakaca jadi tempat yang sempurna untuk mengenal budaya
Jawa Tengah.
2. Klenteng Sam Poo Kong
Klenteng Sam Po Kong adalah klenteng kebanggaan dari masyarakat Kota
Bandeng ini. Sam Poo Kong juga terkenal sebagai Klenteng Gedong Batu
yang merupakan klenteng tertua di Simongan, Semarang.
Klenteng megah ini didirikan oleh Laksamana Cheng Ho pada abad ke-15.
Hingga saat ini, komplek Klenteng Sam Poo Kong masih digunakan sebagai
tempat ibadah dan ziarah oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia.
Saat memasuki kawasan klenteng ini, maka kamu akan disuguhi dengan
sejarah Laksamana Cheng Ho yang konon berlayar sampai Semarang. Selain
menawarkan sejarah, Klenteng Sam Po Kong juga menghadirkan beberapa spot
foto layaknya khas Negeri Tirai Bambu, di tempat ini juga menyediakan
pakaian ala prajurit Cina.
Selama penerapan PPKM Level 2, Klenteng Sam Poo Kong dibuka dengan
protokol kesehatan yang ketat dan pembatasan jumlah kunjungan hingga 25
persen. Setiap pengunjung yang masuk ke dalam tempat wisata ini wajib
menunjukkan bukti vaksinasi melalui aplikasi PeduliLindungi sebagai
verifikasi data.
3. Lawang Sewu
Lawang Sewu, tempat wisata bersejarah di Semarang ini turut membuka diri
untuk wisatawan mulai 19 Agustus 2021 lalu. Dengan penerapan protokol
kesehatan ketat, operasional Museum Lawang Sewu dibatasi hanya sampai
pukul 20.00 WIB dan dengan kapasitas pengunjung hanya 25 persen.
Nantinya, wisatawan yang ingin berkunjung ke Lawang Sewu juga harus
memenuhi beberapa persyaratan dan protokol kesehatan terbaru yang
berlaku di sana. Wisatawan wajib melakukan cek suhu, memakai masker,
mencuci tangan, menjaga jarak, dan tidak berkerumun.
Selain itu, wisatawan yang berkunjung juga wajib menunjukkan sertifikat
vaksin kepada petugas security di gerbang pintu masuk dan kepada petugas
loket sebelum melakukan pembelian tiket.
Lawang Sewu merupakan tempat wisata paling populer di Semarang lantaran
kesan mistis yang dimilikinya. Museum ini dulunya merupakan sebuah
kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappji (NIS).
Bangunan yang dibangun pada 1904 dan selesai pada tahun 1907 ini disebut sebagai Lawang Sewu, karena terdapat pintu yang amat banyak meskipun tidak mencapai seribu.
Lawang Sewu yang berdiri kokoh sampai saat ini, dahulunya digunakan
sebagai lokasi pertempuran antara Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) untuk
melawan Kempetai dan Kidobutai Jepang, pada Peristiwa Pertempuran lima
hari di Semarang pada 1945.
4. Semarang Zoo
Kebun binatang (Bonbin) Semarang kembali dibuka setelah ditutup selama
penerapan PPKM Level 4 di Ibu Kota Jawa Tengah itu. Tempat wisata ini
dibuka kembali mulai 18 Agustus 2021 lalu.
Seperti tempat wisata yang dikelola Pemerintah Kota Semarang lainnya,
pembukaan Semarang Zoo juga diikuti dengan persyaratan khusus serta
penerapan protokol kesehatan yang ketat. Setiap pengunjung wajib
menunjukan sertifikat vaksin yang bisa dilihat melalui aplikasi
PeduliLindungi.
Persyaratan vaksin berlaku bagi para pengunjung di atas usia 18 tahun.
Sedangkan, pengunjung anak-anak dibebaskan dari aturan tersebut. Selain
itu, kapasitas pengunjung juga dibatasi hanya 25 persen saja dari total
pengunjung typical.
Itulah empat tempat wisata di Semarang yang dibuka kembali selama
penurunan standing Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
dari Level 4 menjadi Level 2. Adanya kabar baik ini, diharapkan bisa
menjadi semangat untuk menumbuhkan kembali geliat sektor pariwisata di
tengah pandemi yang juga bertepatan dengan Globe Tourist Day pada 27
September mendatang.
Jika nanti sudah siap berkunjung ke Semarang, tak afdal rasanya jika tidak menikmati beragam kuliner serta membawa oleh-oleh produk ekraf khas Ibu Kota Jawa Tengah tersebut. Di antaranya seperti lumpia, tahu gimbal, wingko babat, hingga Batik Semarang.
Untuk saat ini, kamu juga bisa #BeliKreatifLokal beragam produk tersebut dari rumah melalui site dan media sosial pelaku usahanya, situs belanja online, atau aplikasi pesan antar, lho! Bagi kamu yang berencana berkunjung ke tempat wisata di atas, jangan lupa untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 yang saat ini sedang berlangsung di seluruh daerah di Indonesia.
Vaksinasi akan membuat kamu dan keluarga lebih terlindung dari virus corona yang saat ini sedang menyebar.
Komentar
Posting Komentar